Rabu, 23 Desember 2015

SIAPAKAH MANUSIA ITU ?

Kemanusiaan yaituperasaan yang dimiliki setiap manusia untuk mencegah kita dari  perbuatan yang jahat atau menentang dari ajaran agama. Jika setiap manusia mempergunakan perasaan ini, pasti manusia itu termasuk golongan manusia sejati. Nah, jika anda belum mengetahui arti dan ciri-ciri manusia sejati, mari kita simak dibawah ini :
Manusia sejati yaitu manusia yang mampu membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa dia sanggup menjadi pribadi manusia yang utuh yang mampu mengemban amanat sebagai khalifah di bumi ini dan mampu berperan hebat demi hidupnya yang lebih baik.

Dan Berikut ciri-ciri manusia sejati :


BERIMAN

 Iman kepada Allah sang Maha Pencipta disertai kepatuhan yang tinggi kepadaNya dengan merealisasikannya dalam hidup dengan taat dalam menjalankan perintahNya dan menjauhkan diri dari segala laranganNya.

 SELALU BERFIKIR MATENG

Sikap dan prilaku yang menunjukan kemampuan berfikir secara objektif dan mampu mengendalikan prasangkanya serta terbuka akan kritik, saran dan koreksi dari siapa saja. Ini diwujudkan dalam prilaku yang dituntun oleh keseimbangan rasio dan emosi sehingga tidak mengikuti hawa nafsunya.

                                  Bekerja keras, cerdas dan ikhlas

Sikap dan prilaku yang suka berbuat positif, tidak suka berpangku tangan, gigih dan sungguh-sungguh dalam mengerjakan segala sesuatu.

                                                Bertanggung jawab

Sikap dan prilaku yang berani menanggung segala akibat dari perbuatan atau tindakan yang dilakukannya.

                                               Berfikir jauh ke depan

Selalu memandang sesuatu untuk jangka panjang. Apapun segala tindakannya yang dilakukan selalu difikirkannya tidak hanya untuk hari ini tetapi untuk esok dan masa depan yang lebih baik.

                                                    Berhati lembut

Sikap dan prilaku yang menunjukan kehalusan perasaan yang lembut terhadap keadaan orang lain.

Sayang kepada sesama mahluk

Mempunyai perhatian kasih sayang kepada sesama ciptaanNya, dengan senantiasa bersikap yang mencerminkan manusia yang amat penyayang.

Jujur

Mempunyai sikap dan prilaku yang tidak suka berbohong, ingkar janji, dan berbuat curang. Ia berkata apa adanya dan berani mengakui semua kesalahan.

Mandiri

Mempunyai sikap dan prilaku yang lebih mengandalkan kesadaran akan kemampuan sendiri dan tanggung jawab sendiri.

Menghormati orang lain

Mampu bersikap sesuai dengan etika kesusilaan dan mampu berbicara dan bersikap yang baik pada orang lebih muda, lebih tua ataupun sebayanya.

Disiplin

Selalu disiplin dalam waktu, aktivitas, dan menghargai tata tertib yang berlaku dalam suatu norma apapun.

Hemat

Mempunyai sikap dan prilaku yang menghargai dan memanfaatkan segala sesuatu, waktu, dana dan fikiran sesuai dengan kebutuhan serta tidak menggunakan sesuatu secara berlebihan, ia mampu mengutamakan kebutuhan dari pada keinginannya.

Suka Menabung

Mampu menyisihkan sebagian pendapatan demi kebutuhan hari esok dan masa depan. Mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhinya secara mendadak.

Allah menciptakan manusia dengan kelebihannya masing-masing, jadi jangan merasa bahwa Allah itu tak adil dan kita harus berusaha untuk mencapai kesejahteraan di dunia maupun di akhirat.

Pelajaran yang dapat kita ambil dari hal diatas yaitu bahwa setiap manusia sudah di beri kelebihannya masing-masing, tinggal bagaimana kita dalam mengartikan itu semua dan memanfaatkannya, dan jangan mudah putus asa, karena sifat ini juga akan menjerumuskan kita kedalam perbuatan kejahatan.

Rabu, 16 Desember 2015

TANGGUNG JAWAB HAK & KEWAJIBAN

            Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mengeluarkan pendapat
Contoh dari hak :
  1. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai;
  2. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum;
  3. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran;
  4. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;
  5. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan;
Kewajiban adalah: Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Contoh dari Kewajiban adalah:
  1. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi.
  2. melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya dan sebagainya.
Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksankan hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dengan tertib,yang meliputi:
  1. Hak dan kewajiban dalam bidang politik;
  2. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya;
  3. Hak dan kewajiban dalam bidang hankam;dan
  4. Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi.

A.  Hak dan kewajiban dalam bidang politik 

a. Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu:
  1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
  2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.
b. Pasal 28 menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Arti pesannya adalah:
  1. Hak berserikat dan berkumpul.
  2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
  3.  Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya)

B.. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya

  1. Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.
  2. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang”.
  3. Pasal 32 menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”.
Arti pesan yang terkandung adalah:
  • Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan.
  • Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
  • Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.
  • Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.
  • Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
  • Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.
Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Arti pesannya adalah:
  • Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik.
  • Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

C. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam

  1. Pasal 30 menyatakan, bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”. Arti pesannya: bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara.

D. Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi

  1. Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan”.
  2. Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.
  3. Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
  4. Pasal 34 menyatakan bahwa “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”.
  5. Arti pesannya adalah:
  • Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat.
  • Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar.
  • Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya alam.
  • Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain.
  • Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu. 

Pengertian tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh, pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.

Dalam kebudayaan kita, umumnya "tanggung jawab" diartikan sebagai keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.

Pada umumnya banyak keluarga berharap dapat mengajarkan tanggung jawab dengan memberikan tugas-tugas kecil kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Dan sebagai orangtua tentunya kita pun berkeinginan untuk menanamkan rasa tanggung jawab pada anak.

Tuntutan yang teguh bahwa anak harus setia melakukan tugas-tugas kecil itu, memang menimbulkan ketaatan. Namun demikian bersamaan dengan itu bisa juga timbul suatu pengaruh yang tidak kita inginkan bagi pembentukan watak anak, karena pada dasarnya rasa tanggung jawab bukanlah hal yang dapat diletakkan pada seseorang dari luar, rasa tanggung jawab tumbuh dari dalam, mendapatkan pengarahan dan pemupukan dari sistem nilai yang kita dapati dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Rasa tanggung jawab yang tidak bertumpuk pada nilai-nilai positif, adakalanya dapat berubah menjadi sesuatu yang asosial.

Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mendidik anak sejak usia dini agar menjadi anak yang bertanggung jawab, sebagaimana Charles Schaeffer, Ph.D. mengutip apa yang pernah dikemukakan oleh Dr. Carlotta De Lerma, tentang prinsip-prinsip penting yang harus dilakukan untuk membantu anak bertanggung jawab.

1. Memberi teladan yang baik.
Dalam mengajarkan tanggung jawab kepada anak, akan lebih berhasil dengan memberikan suatu teladan yang baik. Cara ini mengajarkan kepada anak bukan saja apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, akan tetapi juga bagaimana orangtua melakukan tugas semacam itu.

2. Tetap dalam pendirian dan teguh dalam prinsip.
Dalam hal melakukan pekerjaan, orangtua harus melihat apakah anak melakukannya dengan segenap hati dan tekun. Sangat penting bagi orangtua untuk memberikan suatu perhatian pada tugas yang tengah dilakukan oleh si anak. Janganlah sekali-kali kita menunjukkan secara langsung tentang kesalahan-kesalahan anak, tetapi nyatakanlah bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan demikian orantua tetap dalam pendirian, dan teguh dalam prinsip untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anaknya.

3. Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci.
Orangtua dalam memberi perintah ataupun anjuran, hendaklah diucapkan atau disampaikan dengan cukup jelas dan terperinci agar anak mengerti dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.

4. Memberi ganjaran atas kesalahan.
Orangtua hendaknya tetap memberi perhatian kepada setiap pekerjaan anak yang telah dilakukannya sesuai dengan kemampuannya. Tidak patut mencela pekerjaan anak yang tidak diselesaikannya. Kalau ternyata anak belum dapat menyelesaikan pekerjaannya saat itu, anjurkanlah untuk dapat melakukan atau melanjutkannya besok hari. Dengan memberikan suatu pujian atau penghargaan, akan membuat anak tetap berkeinginan menyelesaikan pekerjaan itu. Seringkali orangtua senang menjatuhkan suatu hukuman kepada anak yang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya. Andaikan memungkinkan lebih baik memberikan ganjaran atas kesalahan dan tidak semata-mata mempermasalahkannya.

5. Jangan terlalu banyak menuntut.
Orangtua selayaknya tidak patut terlalu banyak menuntut dari anak, sehingga dengan sewenang-wenang memberi tanggung jawab yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Berikanlah tanggung jawab itu setahap demi setahap, agar si anak dapat menyanggupi dan menyenangi pekerjaan itu.

Suatu kebiasaan yang keliru pada orangtua dalam hal mendidik anak, adalah bahwa mereka seringkali sangat memperhatikan dan mengikuti emosinya sendiri. Tetapi sebaliknya emosi anak-anak justru kurang diperhatikan. Orangtua boleh saja marah kepada anak, akan tetapi jagalah supaya kemarahan yang dinyatakan dalam tindakan seperti omelan dan hukuman itu benar-benar tepat untuk perkembangan jiwa anak. Dengan perkataan lain, marahlah pada saat si anak memang perlu dimarahi.

Anak-anak yang sudah mampu berespon secara tepat, adalah anak yang sudah mampu berfikir dalam mendahulukan kepentingan pribadi. Dan anak seperti ini sudah tinggal selangkah lagi kepada pemilikan rasa tanggung jawab.

Pada hakekatnya tanggung jawab itu tergantung kepada kemampuan, janganlah lantas kita mengatakan bahwa anak yang berusia tujuh tahun itu tidak mempunyai tanggung jawab, karena tidak menjaga adiknya secara baik, sehingga si adik terjatuh dari atas tembok. Sesungguhnya anak yang baru berusia tujuh tahun tidak akan mampu melakukan hal seperti itu. Jelaslah bahwa beban tanggung jawab yang diserahkan pada seorang anak haruslah disesuaikan dengan tingkat kematangan anak. Untuk itu dengan sendirinya orangtua merasa perlu untuk lebih jauh mengenal tentang kemampuan anaknya.

Dalam memberikan anak suatu informasi tentang hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan adalah sangat penting. Tanpa pengetahuan ini anak tidak bisa disalahkan bila ia tidak mau melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Namun untuk sekedar memberitahu secara lisan, seringkali tidak cukup. Orangtua juga harus bisa menjelaskan dengan contoh bagaimana caranya melakukan hal tersebut, disamping harus dijelaskan alasan-alasan mengapa hal itu harus dilakukan, atau tidak boleh dilakukan.

Biasanya kita cenderung untuk melihat rasa tanggung jawab dari segi- segi yang konkrit, seperti: apakah tingkah lakunya sopan atau tidak; kamar anak bersih atau tidak; apakah si anak sering terlambat datang ke sekolah atau tidak; dan sebagainya.

Seorang anak bisa saja berlaku sopan, datang ke sekolah tepat pada waktunya, tetapi masih juga membuat keputusan-keputusan yang tidak bertanggungjawab. Contoh seperti ini seringkali kita jumpai terutama pada anak-anak yang selalu mendapatkan instruksi atau petunjuk dari orangtua mengenai apa yang mesti mereka kerjakan, sehingga mereka kurang mendapat kesempatan untuk mengadakan penilaian sendiri, mengambil keputusan sendiri serta mengembangkan norma-norma yang ada dalam dirinya.

Rasa tanggung jawab sejati haruslah bersumber pada nilai-nilai asasi kemanusiaan. Nilai-nilai tidak dapat diajarkan secara langsung. Nilai-nilai dihirup oleh anak dan menjadi bagian dari dirinya hanya melalui proses identifikasi, dengan pengertian lain, anak menyamakan dirinya dengan orang yang ia cintai dan ia hormati serta berusaha meniru mereka. Contoh hidup yang diberikan orangtua, akan menciptakan suasana yang diperlukan untuk belajar bertanggung jawab. Pengalaman-pengalaman konkrit tertentu memperkokoh pelajaran itu, sehingga menjadi bagian dari watak dan kepribadian anak.

Jadi jelaslah, bahwa masalah rasa tanggung jawab pada anak, akhirnya kembali pada orangtuanya sendiri, atau dengan kata lain terpulang pada nilai-nilai dalam diri orangtua, yaitu seperti tercermin dalam mengasuh dan mendidik anak.

MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
  • Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
     Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai manusia prbadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri menunrut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan masnusia berbuat dan bertindak.
Contoh : Dina seorang pelajar, besok ia akan menghadapi ujian. Tapi dina sama sekali tidak belajar. Sehingga saat ulangan berlangsung dina tidak dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru nya. jadi dina harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri karena tidak mau belajar saat ada ujian.
  • Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
    Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkun nama baik keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan.
Contoh : sebuah keluarga hidup dalam kemiskinana. Seorang ayah merasa sedih karenan ke lima orang anak nya tidak mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga demi tanggung jawab nya terhadap keluarga maka seorang ayah ini rela mencuri demi menghidupi keluarga nya.
  • Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
    Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanoa bantuan omanusia lain, sesua dengan kedudukannya sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga mdengan demikian manusia disisni merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkat lkau dan perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh : Toni adalah seorang yang sangat pemalas. Suatu ketika diadakan gotong royong dikampung nya, tetapi toni tidak mau berpatisipasi dalam kegiatan itu sehingga ia mendapat teguran dari kepala desa. Setelah diberikan pengertian, akhirnya toni mau ikut bergotong royong karena gotong royong merupakan salah satu tanggung jawab nya terhadap masyarakat.
  • Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
    Bahwa setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, ertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh : Seseorang aparatur negara rela mengorbankan jiwa dan raga nya terhadap bangsa nya karena merupakan tanggung jawabnya terhadap negara/bangsa.
  • Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
   Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lpas daei hukuman hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suco melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman  tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraikan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan. Berarti menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus berkorban.
Contoh : setiap manusia wajib melaksanakan kewajiban nya mejalankan agama yang dipercayai nya, karena itu merupakan tanggung jawab dirinya terhadap Tuhan.


PANDANGAN HIDUP

1.APA DIVINISI PANDANGAN HIDUP

Terdapat sekurang-kurangnya tiga alasan penting mengapa kajian mengenai pandangan hidup (worldview) menjadi penting dalam era globalisasi dan perang pemikiran dewasa ini. Pertama, ketika institusi agama-agama berhadapan dengan proses globalisasi penegasan identitas diri secara komprehensif hanya dapat dilakukan melalui worldview. Kedua, ditengah masyarakat yang pluralistis denominasi kultural perlu memiliki matriknya sendiri atau pandangannya sendiri dalam melihat realitas sosial dan kultural disekitarnya. Ketiga sebagai kombinasi dari yang poin pertama dan kedua, peristiwa 11 september 2001 di New York dan Washington DC, dipahami oleh banyak pengamat sebagai contoh kongkrit dari benturan peradaban (clash of civillization) [1] atau “benturan persepsi” (collision of consciousness) dalam istilah Peter Berger. Benturan peradaban ataupun benturan persepsi  tidak lain adalah benturan pandangan hidup (worldview), sebab setiap agama, bangsa, dan peradaban memiliki pandangan hidup sendiri-sendiri secara ekslusif dan untuk itu diperlukan sikap saling memahami.
Dalam konteks pemikiran diatas dan dalam era globalisasinya dewasa ini ekposisi Islam sebagai agama dan pandangan hidup tidak saja relevan tapi juga urgen. Sebab selama ini banyak yang mencoba memahami Islam dalam hubunganya dengan Barat atau dengan peradaban modern, hanya sebatas sebagai agama, dan bukan Islam sebagai agama dan sekaligus pandangan hidup. Walhal Islam adalah agama (din) yang kaya dengan konsep-konsep, seperti konsep tentang Tuhan, kehidupan, manusia, jiwa dan raga, alam semesta, etika, dan lain-lain yang kokoh sehingga berkembang menjadi peradaban (madaniyyah). Bangunan konsep Islam sebagai agama dan peradaban ini mencerminkan sebuah pandangan hidup (worldview) yang memiliki struktur konseptualnya sendiri yang ekslusif dan berbeda dari peradaban lain.
Disini yang pertama-tama akan dijelaskan secara umum adalah pengertian pandangan hidup, baik Islam maupun bukan, proses kelahirannya, elemen-elemennya, dan karakteristiknya.  Untuk memberi gambaran lebih jelas akan dipaparkan pandangan hidup Barat modern dan postmodern, untuk kemudian dibandingkan dengan pandangan hidup Islam.

2.APA PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP

Sebelum memahami lebih lanjut tentang worldview dan kaitannya dengan denominasi kultural dan religius, perlu dipahami terlebih dahulu definisi pandangan hidup (worldview) secara umum dan definisi menurut Islam.
a) Pengertian umum
Cara manusia memandang dan mensikapi apa yang terdapat dalam alam semesta bersumber dari beberapa faktor yang dominan dalam kehidupannya. Faktor itu boleh jadi berasal dari kebudayaan, filsafat, agama, kepercayaan, tata nilai masyarakat atau lainnya. Luasnya spektrum pandangan manusia tergantung kepada faktor dominan yang mempengaruhinya. Cara pandang yang bersumber pada kebudayaan memiliki spektrum yang terbatas pada bidang-bidang tertentu dalam kebudayaan itu. Cara pandang yang berasal dari agama dan kepercayaan akan mencakup bidang-bidang yang menjadi bagian konsep kepercayaan agama itu. Ada yang hanya terbatas pada kesini-kinian, ada yang terbatas pada dunia fisik, ada pula yang menjangkau dunia metafisika atau alam diluar kehidupan dunia. Terma yang dipakai secara umum untuk cara pandang ini dalam bahasa Inggeris adalahworldview (pandangan hidup) atau dalam bahasa Jerman adalah weltanschauung (filsafat hidup) atau weltansicht (pandangan dunia).
Sebenarnya isitlah umum dari worldview hanya terbatas pada pengertian ideologis, sekuler, kepercayaan animistis, atau seperangkat doktrin-doktrin teologis dalam kaitannya dengan visi keduniaan. Artinya worldview dipakai untuk menggambarkan dan membedakan hakekat sesuatu agama, peradaban atau kepercayaan. Terkadang ia juga digunakan sebagai metode pendekatan ilmu perbandingan agama.Namun terdapat agama dan peradaban yang memiliki spectrum pandangan yang lebih luas dari sekedar visi keduniaan maka makna pandangan hidup diperluas. Karena dalam kosa kata bahasa Inggeris tidak terdapat istilah yang tepat untuk mengekspresikan visi yang lebih luas dari sekedar realitas keduniaan selain dari kata-kata worldview, maka cendekiawan Muslim mengambil kata-kata worldview (untuk ekspressi bahasa Inggeris) untuk makna pandangan hidup yang spektrumnya menjangkau realitas keduniaan dan keakheratan dengan menambah kata sifat Islam. Namun dalam bahasa Islam para ulama mengekspresikan konsep ini dengan istilah yang khas yang berbeda antara satu dengan yang lain. Seperti yang akan dijelaskan nanti terdapat perbedaan penekanan antara Sayyid Qutb, Shaykh Atif al-Zayn, al-Maududi, Syed Naquib al-Attas.
Karena pandangan hidup adalah suatu konsep yang dapat digunakan untuk menggambarkan cara pandang manusia secara umum tanpa melihat bangsa atau agama maka beberapa definisi tentang worldview yang juga menggambarkan luas dan sempitnya spektrumnya dapat dikemukanan disini:
Menurut Ninian Smart worldview adalah kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang befungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral” [2] Hampir serupa dengan Smart,  Thomas F Wall mengemukakan bahwa worldview adalah sistim kepercayaan asas yang integral tentang hakekat diri kita, realitas, dan tentang makna eksistensi (An integrated system of basic beliefs about the nature of yourself, reality, and the meaning of existence).[3]
Lebih luas dari kedua definisi diatas Prof.Alparslan mengartikan worldview sebagai asas bagi setiap perilaku manusia, termasuk aktifitas-aktifitas ilmiyah dan teknologi. Setiap aktifitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan hidupnya, dan dalam pengertian itu maka aktifitas manusia dapat direduksi menjadi pandangan hidup. (the foundation of all human conduct, including scientific and technological activities. Every human activity is ultimately traceable to its worldview, and as such it is reducible to that worldview.[4]
Ada tiga poin penting dari definisi diatas, yaitu bahwa worldview adalah motor bagi perubahan sosial, asas bagi pemahaman realitas dan asas bagi aktifitas ilmiah. Dalam konteks sains, hakekat worldview dapat dikaitkan dengan konsep “perubahan paradigma” (Paradigm Shift) Thomas S Kuhn[5] yang oleh Edwin Hung juga dianggap sebagai weltanschauung Revolution. Sebab paradigma menyediakan konsep nilai, standar-standar dan metodologi-metodologi, atau ringkasnya merupakan worldview dan framework konseptual yang diperlukan untuk kajian sains.[6] Namun dari definisi diatas setidaknya kita dapat memahami bahwa worldview adalah identitas untuk membedakan antara suatu peradaban dengan yang lain. Bahkan dari dua definisi terakhir menunjukkan bahwa worldview melibatkan aktifitas epistemologis manusia, sebab ia merupakan faktor penting dalam aktifitis penalaran manusia.
Ketiga definisi diatas berlaku bagi peradaban atau agama secara umum. Namun definisi untuk Islam mempunyai nilai tambah karena sumbernya dan spektrumnya yang luas dan menyeluruh. Sebagai contoh akan disampaikan definisi worldview Islam oleh beberapa tokoh ulama kontemporer.
b)  Pengertian dalam Islam
Dalam tradisi Islam klasik terma khusus untuk pengertian worldview belum diketahui, meski tidak berarti Islam tidak memiliki worldview. Para ulama abad 20 menggunakan terma khusus untuk pengertian worldview ini, meskipun berbeda antara satu dengan yang lain. Maulana al-Mawdudi mengistilahkannya dengan Islami nazariat (Islamic Vision), Sayyid Qutb menggunakan istilah al-TaÎawwur al-IslamÊ (Islamic Vision), Mohammad AÏif al-Zayn menyebutnya al-Mabda’ al-IslÉmÊ (Islamic Principle),  Prof. Syed Naquib al-Attas menamakannya Ru’yatul Islam lil wujËd (Islamic Worldview). Meskipun istilah yang dipakai berbeda-beda pada umumnya para ulama tersebut sepakat bahwa Islam mempunyai cara pandangnya sendiri terhadap segala sesuatu.  Penggunaan kata sifat Islam menunjukkan bahwa istilah ini sejatinya adalah netral. Artinya agama dan peradaban lain juga mempunyai Worldview, Vision atau Mabda’, sehingga al-Mabda’ juga dapat dipakai untuk cara pandang komunis al-Mabda’ al-Shuyu’i, Western worldview, Christian worldview, Hindu worldview dll. Maka dari itu ketika kata sifat Islam diletakkan didepan kata worldview, Vision atau Mabda’ maka makna etimologis dan terminologis menjadi berubah. Penjelasan dari istilah menunjukkan akan hal itu:
Manurut al-Mauwdudi, yang dimaksud Islami Nazariyat (worldview) adalah pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan (shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia. Sebab shahadah adalah pernyataan moral yang mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupannya secara menyeluruh.[7]
Shaykh Atif al-Zayn mengartikan mabda’ sebagai aqidah fikriyyah (kepercayaan yang rasional) yang berdasarkan pada akal. Sebab setiap Muslim wajib beriman kepada hakekat wujud Allah, kenabian Muhammad saw, dan kepada al-Qur’an dengan akal. Iman kepada hal-hal yang ghaib……..itu berdasarkan cara penginderaan yang diteguhkan oleh akal sehingga tidak dapat dipungkiri lagi. Iman kepada Islam sebagai Din yang diturunkan melalu Nabi Muhammad saw untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya dan lainnya.[8]
Sayyid Qutb mengartikan al-tasawwur al-Islami, sebagai akumulasi dari keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim, yang memberi gambaran khusus tentang wujud dan apa-apa yang terdapat dibalik itu.[9]
Bagi Naquib al-Attas worldview Islam adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat wujud; oleh karena apa yang dipancarkan Islam adalah wujud yang total maka worldview Islam berarti pandangan Islam tentang wujud (ru’yaat al-Islam lil-wujud).[10]

Pandangan-pandangan diatas telah cukup baik menggambarkan karakter Islam sebagai suatu pandangan hidup yang membedakannya dengan pandangan hidup lain. Namun, jika kita kaji keseluruhan pemikiran dibalik definisi para ulama tersebut kita dapat beberapa orientasi yang berbeda. Al-Maududi lebih mengarahkan kepada kekuasaan Tuhan yang mewarnai segala aktifitas kehidupan manusia, yang berimplikasi politik. Shaykh Atif al-Zayn dan Sayyid Qutb lebih cenderung mamahaminya sebagai seperangkat doktrin kepercayaan yang rasional yang implikasnya adalah ideologi. Naquib al-Attas lebih cenderung kepada makna metafisis dan epistemologis.

3.FUNGSI PANDANGAN HIDUP

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ideologi diperlukan untuk mendukung kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut. Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu.
Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

Fungsi Ideologi Bagi Suatu Bangsa

Ideologi diperlukan oleh setiap bangsa di dunia ini karena bagi suatu bangsa, ideologi adalah wawasan, pandangan hidup atau falsafah kebangsaan dan kenegaraannya. Sejalan dengan itu, ideologi adalah landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan berbagai dimensinya.

Inti dari ideologi adalah serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian atau sistem nilai dasar itu, masyarakat dalam suatu bangsa dapat mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar atau adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara, mempertahankan dan membangun kehidupan bernegara bersama dengan berbagai dimensinya.
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ideologi bagi suatu bangsa memiliki fungsi antara lain:
  1. Sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian di alam sekitarnya
  2. Sebagai orientasi dasar yang memberikan makna dan menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia
  3. Sebagai norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak.
  4. Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.
  5. Sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
  6. Sebagai pendidikan bagi seseorang atau bangsa untuk memahami serta bertingkah laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.

Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

Indonesia menganut ideologi Pancasila, karena pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila berfungsi sebagai petunjuk arah bagi seluruh rakyat indonesia dalam membentuk sikap, moral, watak, perilaku, tata nilai, etika karena Pancasila adalah way of life. Dengan demikian, pancasila selalu terlihat dari  segi tingkah laku maupun perbuatan bagi setiap rakyat indonesia.
Pancasila merupakan suatu konsep yang dijadikan sebagai pegangan untuk mencapai suatu tujuan bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai suatu ketetapan bagi seluruh warga negara Indonesia, seperti yang telah kita tahu bahwa warga Indonesia memiliki keanekaragamaan yang kompleks, baik dalam bidang budaya, ras, warna kulit, dan lain-lain.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan, bangsa Indonesia harus bersatu membentuk kekuatan sehingga dapat rukun, damai, kuat, dan dinamis. Untuk mempersatukan Indonesia, maka dijadikanlah pancasila sebagai suatu pegangan yang mengatur pola pikir warga negara agar bisa mencapai tujuan bangsa.
Tujuan bangsa Indonesia adalah tujuan yang telah tertera dalam Pembukaan UUD 1945, yang diantaranya melindungi segenap warga negara indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan abadi dan keadilan sosial.
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana pemersatu masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri dari gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.
Nilai-nilai pancasila hendaknya mewarnai setiap prosedur penyelesaian konflik yang ada di dalam masyarakat. Secara normatif dapat dinyatakan bahwa penyelesaian suatu konflik hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai religius, nilai kemanusiaan, mengedepankan persatuan, menjunjung tinggi prosedur demokratis dan berujung pada terciptanya keadilan
Berdasarkan uraian di atas, maka makna pancasila sebagai ideologi negara Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Nilai-nilai dalam pancasila dijadikan sebagai cita-cita normatif dari penyelenggaraan bernegara di Indonesia.
  2. Nilai-nilai dalam pancasila merupakan nilai yang telah disepakati bersama dan oleh karenanya menjadi salah satu sarana untuk menyatukan masyarakat Indonesia.
sumber http://www.astalog.com/6703/fungsi-ideologi-bagi-suatu-bangsa.htm

Selasa, 15 Desember 2015

MENUNJUKAN PENDERITAAN MANUSIA

1.FISIK

1) Siksaan Non Fisik akibat Ulah manusia sendiri
Segala puji bagi hanya bagi ALLOH, di dalam Al-Qur’an ALLOH telah memberikan uraian yang sangat jelas, tegas dan sangat menyentuh hati. Bagaimana Orang-orang dahulu yang pernah mendapat kitab ALLOH, yang kemudian mereka ingkar kepada ALLOH SWT, yaitu mereka mendapat kutukan. Sebagaimana firman-Nya

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِينَ اعْتَدَواْ مِنكُمْ فِي السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ ﴿٦٥﴾

Dan sesungguhnya telah Kami ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka:”Jadilah kamu kera yang hina”. (QS. 2:65)

قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَلِكَ مَثُوبَةً عِندَ اللّهِ مَن لَّعَنَهُ اللّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُوْلَـئِكَ شَرٌّ مَّكَاناً وَأَضَلُّ عَن سَوَاء السَّبِيلِ ﴿٦٠﴾

Katakanlah:”Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik ) itu disisi ALLOH, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai ALLOH, diantara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi (dan orang yang) menyembah Taghut”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS. 5:60)

فَلَمَّا عَتَوْاْ عَن مَّا نُهُواْ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ ﴿١٦٦﴾

Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang mereka dilarang mengerjakannya, Kami katakan kepadanya:”Jadilah kamu kera yang hina”. (QS. 7:166)

Umat beragama yang mengabaikan tuntunan agamanya dan mereka mengingkari ketaatan kepada ALLOH, dan mereka ingkar dengan keingkaran yang nyata, maka berlaku hukum sunatulloh, yaitu mereka akan mendapat kutukan ALLOH.
Sebagaian Ahli tafsir ada yang menyampaikan bahwa mereka benar-benar secara fisik berubah menjadi kera dan babi sungguhan, dan kemudian hidup sebentar dan kemudian mati. Namun ada pula yang menyampaikan bahwa mereka memiliki kejiwaan seperti kera dan seperti babi.
Segala puji Bagi ALLOH, orang-orang beriman, yang masih memiliki iman, maka segala hidupnya dituntun dengan keimanannya, baik saat  berpikir, berperasaan, melihat, mendengar maupun saat berkata-kata. Sehingga dapat kita lihat bahwa orang-orang beriman adalah orang yang tidak pernah berbuat merugikan dirinya, merugikan orang lain atau merusak lingkungannya. Karena setiap pelanggaran akan berbuah dosa, dan dosa akan berbuah siksa. Apakah siksa di dunia dan di akherat.
Sebaliknya orang yang telah melanggar larangan ALLOH, iman akan tercabut, dan secara sederhana orang yang telah kehilangan iman, seluruh aqal, hati dan indranya tidak lagi dituntun dengan iman. Maka ALLOH mengumpamakan mereka seperti kera yang hina atau seperti babi.
Diantara penjelasan orang berilmu sifat-sifat nyata binatang kera, adalah selalu tampil mencari  perhatian, dan suka jahil kepada kera yang lain. Demikian pula sifat babi adalah tidak punya malu dan memakan makanan yang kotor-kotor. Bila manusia sudah kehilangan iman, maka segala perbuatannya sudah keluar dari  jalan iman dan  amal sholih dan keikhlasan, yang ada adalah hati yang terkandung diantaranya sifat-sifat jahat antara lain  mudah geram, kejam, bengis, sombong, emosi tinggi, ingin menguasai, demdam, iri, gelora bertikai, gelora memuaskan nafsu syahwat dan nafsu syaiton, dan setumpuk sifat-sifat jahat yang semuanya sangat dimurkai ALLOH SWT.

2. Siksaan  Fisik Akibat Ulah Manusia sendiri
Bila manusia telah keluar dari jalan ibadah, jalan iman dan amal sholih, dan manusia telah memasuki jalan-jalan terkutuk, maka yang paling segera menjadi korban adalah diri-diri manusia itu sendiri. ALLOH menggambarkan dalam sebuah firman-Nya

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ ﴿٦٥﴾

Katakanlah:”Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya). (QS. 6:65)
Manusia-manusia yang keluar dari fitrahnya,  yang akan segera nampak adalah sifat rakus dan sikap melampaui batas. Keadaan ini baik secara fisik maupun non fisik penyebabnya adalah manusia itu sendiri

مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولاً وَكَفَى بِاللّهِ شَهِيداً ﴿٧٩﴾

Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari ALLOH, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah ALLOH menjadi saksi. (QS. 4:79)
Akibat manusia meninggalkan iman dan amal sholih, maka manusia menjadi rakus, pendendam dan suka bertikai. Demikian pula kejadian kejadian kerusakan iklim di saat ini juga akibat kesalahan manusia.
Manusia telah menggunduli hijaun bumi, dan manusia telah menggunakan energi yang menjadikan atsmosfer menjadi  lebih panas. Sehingga daya serap atsmosfer terhadap uap air laut menjadi semakin meninggi. Maka bila terjadi hujan walaupun sesaat namun memiliki debit yang sangat mengejutkan. Banjir-banjir bandang yang semakin menjadi-jadi juga akibat ulah manusia itu sendiri. Cuaca Ekstrim menunjukkan pola baru ketidak stabilan penyebaran panas yang berlebih di muka bumi.
Sudah bertumpuk-tumpuk kerugian-kerugian manusia, membangun fisik dan merapikan fisik bertahun-tahun, berantakan oleh bencana banjir dalam waktu beberapa hari saja. Berapa kerugian yang ditanggung oleh manusia oleh bencana tersebut adalah sangat besar. Belum lagi bila membangun itu adalah dengan jalan hutang. Sudah jatuh tertimpa tangga.
Dapat dianalisa bahwa Kesusahan, kesengsaraan dan kekacauan didalam kehidupan manusia, ternyata bila dicari sumbernya berawal dari diri manusia, dari jiwa manusia, dari hati manusia, dari jiwa-jiwa yang telah membuang iman dan jiwa-jiwa yang lebih menyenangi kenikmatan fisik.  Bahkan jiwa yang telah membuang iman dan menempuh jalan-jalan  kejahatan, maka dengan kejahatan itu maka berkenan ALLOH  menimpakan kesusahan kepada mereka. Sudah jatuh tertimpa tangga yang kedua.


2.MENTAL

Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :
  1.  Nampak pada jasmani : merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
  2.  Nampak pada kejiwaan : rasa cemas, ketakutan patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan adalah :
  • Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan Si Penderita baik jasmi maupun rohani,
  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negative,
  • Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna,
  • Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi,
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah :
  1. Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup,
  2. Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-Bentuk Frustasi
  1. Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali,
  2. Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan,
  3. Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama,
  4. Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain,
  5. Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imajinasinya,
  6. Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain,
  7. Autisme : gejala menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
  • Kota-kota besar,
  • Anak-anak muda usia,
  • Wanita,
  • Orang yang tidak beragama,
  • Orang-orang yang terlalu mengejar materi.
Pengaruh Penderita..
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif.Contoh sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya

3.JIWA

Penderitaan jiwa, berat maupun ringan, sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia di zaman modern ini. Sadar atau tak sadar, banyak orang merasakan penderitaan dan rintihan dalam batinnya. Terhibur dalam keramaian tapi gelisah dalam kesendirian, menjerit dalam kesunyian, menemukan orang yang tepat untuk curhat sulit, orang tua tidak mengerti.


Problem ini dirasakan termasuk oleh orang-orang yang taat menjalankan kehidupan ritual agamanya sehari-hari. Dalam keramaian seperti tak ada masalah, ceria, riang dan gembira, tapi dalam kesendirian dan kesunyian, batinnya menjerit karena masalah tak hilang-hilang, beban perasaan terasa berat, stres oleh pekerjaan yang menumpuk, jodoh tak kunjung datang, uang dan materi berlimpah tapi tak ada ketenangan hidup, makanan banyak tapi tak ada kenikmatan dst. Akhirnya, tak betah di rumah, asing dengan diri sendiri, hidup merasa tak bermakna. Kebahagiaan tidak tahu entah ada dimana.
Apa yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah seperti ini? Umumnya kita melakukan tiga berikut ini: Pertama, refresing dalam berbagai bentuknya seperti rekreasi, hiburan, nonton, olah raga, jalan-jalan, kumpul-kumpul, nongkrong di café, belanja menghabiskan waktu dan uang. Kedua, menyibukkan diri dalam berbagai aktifitas yang diharapkannya bisa melupakan problem-problem hidupnya untuk sementara. Ketiga, menghukum dirinya dengan duduk berjam-jam depan komputer menghabiskan waktu dengan main game, chatting atau yang paling populer sekarang, fesbukan. Ditulislah status-status yang berisi kalimat-kalimat indah, puisi atau curhat yang mengkespresikan penderitaan jiwa yang sedang dialaminya: tentang kehampaan hidup, ketiadaan cinta, kesendirian, kekecewaan dan lain-lain. Dengan cara-cara itu ia berharap penderitaannya akan berkurang atau hilang. Tapi kenyataan tidak, masalah tetap saja muncul dan muncul lagi. Mengatasi penderitaan jiwa kepada aktivitas-aktivitas hiburan seperti itu karena kebingungannya harus bagaimana dan melakukan apa. Masalah tetap saja lestari. Akhirnya, tindakan menjadi salah kaprah. Yang menderita jiwa, yang diobatinya fisik. Sumber masalahnya dalam batin, tapi yang kita lakukan tindakan-tindakan lahir. Yang merasakannya hati tapi jawabannya adalah fikiran atau tindakan-tindakan rasional. Ibaratnya, motor rusak dibawa ke puskesmas, sakit gigi datang ke bengkel, demam pergi ke tukang jahit. Akhirnya, masalah tidak hilang-hilang!
Mengatasi penderitaan jiwa dengan bentuk-bentuk hiburan tidak akan menyelesaikan apa yang sedang kita rasakan. Yang kita dapatkan dari hiburan hanyalah kegembiraan atau kesenangan sesaat yang ketika pulang ke rumah atau kembali pada kesendirian, derita-derita itu datang lagi. Begitulah seterusnya. Karena sudah menjadi sistem kesadaran yang berlangsung lama, akhirnya penderitaan muncul terus-menerus. Di hadapan orang, mungkin penderitaan itu bisa kita sembunyikan, kita seolah biasa-biasa saja, tapi hati tidak bisa dipungkiri apalagi saat-saat menyendiri. Derita-derita itu sungguh sangat menyiksa.
Tidak Tepat Terapi
Salah terapi membuat masalah tidak sembuh-sembuh sehingga penderitaan datang terus-menerus. Setiap masalah yang dialami manusia ada sebab dan akar-akarnya sendiri. Karena itu, proses penyembuhannya pun berbeda satu sama lain. Penyembuhan dengan pendekatan agama secara umum, misalnya dengan memperbanyak dzikir, shalat sunat atau sabar dan tawakkal tidak akan menyelesaikan masalah karena itu semua tidak mengungkap akar-akar masalahya. Ibaratnya, harusnya datang ke dokter spesialis tapi kita datang ke dokter umum.
Mengatasi kesulitan hidup yang memproduksi keluhan-keluhan jiwa bukan dengan sabar dan tawakal yang sering diartikan menerima dengan pasif atau dengan wirid/dzikir sekian ribu kali, istikharah, puasa senin-kamis, tahajjud atau baca asma ul-husna dengan bilangan tertentu. Semua praktek itu untuk menenangkan jiwa bukan untuk menyelesaikan masalah. Banyak mengingat Allah dengan berdzikir itu untuk menenangkan hati: “Ala bidzikrillahi tathma’innul qulub” (Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang), bukan untuk membereskan masalah hingga selesai dan tidak muncul lagi. Buktinya, banyak orang rajin berdzikir tapi mental buruknya tetap saja tidak hilang, banyak orang shalatnya rajin tapi ketika mengejar keinginan tetap saja menghalalkan segala cara, banyak orang sabar dan tawakkal tetap saja jodohnya tidak datang, orang rajin puasa sunat tapi tetap saja kesadaran hidupnya rendah. Bukan ritual agamanya yang salah, tapi antara masalah dengan penyelesaian tidak nyambung, bukan ibadah yang salah, tapi pengobatan tidak tepat.
Shalat sunat, puasa sunat atau dzikir adalah ibadah tambahan untuk melengkapi atau menyempurnakan ibadah-ibadah wajib yang banyak kekurangannya atau yang kita kerjakan tidak maksimal. Ibadah-ibadah sunah itu kita laksanakan sebagai ketaatan pada nabi untuk mencontoh perilaku dan kebiasaan beliau sebagai teladan yang baik (uswatun hasanah). Kalau pun berdampak pada berkurangnya beban masalah atau kesembuhan penyakit, itu karena kasih sayang Allah saja, bukan oleh ibadah-ibadah itu, dan bukan untuk tujuan menyelesaikan masalah kita beridabah kepada Tuhan.
Bagaimana Mengatasi Masalah yang Tepat?
Ketika penderitaan-penderitaan jiwa menghimpit seseorang pengobatannya bukan dengan memperbanyak dzikir, wirid atau membaca asma ul-husna, apalagi refreshing ke tempat-tempat hiburan. Yang seharusnya dilakukan adalah merenung dan merenung, menghisab diri (introspeksi) atas semua kesalahan, dosa, pembangkangan dan pelanggaran-pelanggaran agama yang pernah dilakukan. Tapi, ini agak sulit. Tidak mudah orang menemukan dan menyadari kesalahan-kesalahannya sendiri. Maka, cara yang benar adalah carilah orang yang bisa memberikan nasehat!! Tanyakanlah mengapa masalah demi masalah datang tak habis-habisnya, kemudian duduk, diam dan dengarkan orang yang menasehati kita.
Orang yang diminta nasehat harus orang yang tepat: yang bersih hatinya, lurus hidupnya, jernih pandangannya, taat agamanya, satu kata antara hati dan perbuatannya, bisa menguasai hawa nafsunya dan tidak mencintai dunia. Dan yang penting dicatat, bukan orang (termasuk kiayi atau ahli hikmah) yang memberikan resep-resep instan agar masalah cepat selsesai, tapi yang bisa menguraikan kesalahan-kesalahan kita, membeberkan kelemahan dan kekurangan kita, yang menunjukkan keburukan-keburukan kita, yang semua menjadi penyebab yang tidak disadari (hijab ruhani) munculnya penyakit-penyakit dalam diri kita, lahir maupun batin.
Mencari orang seperti itu tidak susah bila ada kemauan. Malas atau membayangkan sulit mencarinya adalah penghalang pertama dari kesembuhan. Cara untuk menemukan orang seperti itu adalah dengan menghidupkan kepekaan hati atau qalbu kita: siapakah dalam lingkungan pergaulan kita, atau yang pernah kita kenal atau kita dengar memiliki atau paling dekat dengan sifat-sifat yang disebutkan di atas. Kuburkanlah status sosial kita saat mencari orang seperti itu, jauhkanlah kesombongan karena kebenaran tak ditemukan melalui gengsi dan keangkuhan. Semakin mampu kita menguburkan egosime dan kesombongan, semakin rendah memandang diri sendiri, semakin merasa diri penuh dengan kelemahan dan kekurangan bahkan kehinaan, Insya Allah, “antena” kita makin kuat untuk menangkap sinyal dimana orang yang layak memberikan nasehat itu berada. Dan itu tak selalu berhubungan dengan ketenaran, usia, sebutan kiayi, ustadz dan sebagainya.
Bila sudah menemukannya, datangi lalu pintalah nasehatnya. Tanyakanlah mengapa kita selalu banyak masalah. Tanyakanlah mengapa kita terpuruk, mengapa kita jatuh, mengapa kita stres, mengapa kita tidak dihormati orang, mengapa sulit mencari jodoh, mengapa anak-anak di rumah tidak hormat dan sulit diatur dst. Tanyakanlah kesalahan dan keburukan apa yang kita lakukan. Ketika nasehat diberikan, praktekkanlah rumus 3D: duduk, diam, dengarkan! Hanya itu yang patut kita lakukan saat mendengarkan nasehat. Janganlah pernah membantah nasehat dengan penjelasan dan kata-kata, dengan pikiran, dengan argumen, bela diri dan apologi. Bila itu ditunjukkan, itulah penghalang kedua dari kesembuhan.
Penyakit umum kita adalah membantah nasehat dan banyak menjelaskan. Buanglah jauh-jauh kedua sifat itu. Argumen dan penjelasan diperlukan dalam kegiatan diskusi bukan saat menerima nasehat. Salah satu problem akut manusia modern adalah sulitnya menundukkan hati untuk mendengarkan nasehat dengan rendah hati, tawadhu dan pengakuan kesalahan. Bila rumus 3D itu dijalankan, Insya Allah, jawaban dari persoalan-persoalan hidup yang kita rasakan akan berkurang kemudian hilang. Mengapa? Karena kita melakukan secara tepat tiga hal: benar memahami masalah diri, benar kemana kita harus datang, dan benar apa yang harus kita lakukan. Tepat identifikasi masalah, tepat cara/metoda dan tepat langkah, pasti akan mendatangkan tepat hasil.[] Wallahu’alam!

4.BATIN


Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456dDerita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456dDerita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
 Penderitaan Batin Manusia ( Manusia dan Penderitaan 
Penderitaan adalah suatu kondisi yang bersifat menyakitkan baik secara rohani maupun jasmani, Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan tidak hanya bersifat fisik saja, tetapi juga dapat bersifat dari dalam atau dari hati contohnya penderitaan batin.
Penderitaan batin biasanya terjadi karena tekanan di dalam hati yang dikarenakan hal yang menyinggung. sedangkan penderitaan fisik terjadi diakibatkan hal yang nyata (ada tanda – tanda), contoh : terluka, sakit dan lain lain. Penderitaan terkadang bisa muncul dari sesuatu yang tidak diduga, contohnya penderitaan batin seorang anak yang merasa tidak mendapat waktu lebih dari seorang ayahnya dikarenakan kesibukan ayahnya. Mungkin memang terdengar sepele, tapi kenyataannya secara tidak langsung anak tersebut juga merasa menderita,.menderita karena ia tidak bisa merasakan kasih sayang yang lebih dari ayahnya seperti anak lain pada umumnya. Itu adalah contoh kecil dari penderitaan yang dialami manusia yang lebih tepatnya penderitaan batin. Dari sini terlihat bahwa terkadang masalah yang bersifat sepele pun tanpa disadari juga bisa menimbulkan penderitaan.
Penderitaan baik yang bersifat fisik maupun dari dalam tidak selamanya merugikan, kadangkala dari penderitaan manusia bisa belajar agar bisa menjalani hidup lebih baik lagi. Kesimpulannya, penderitaan tercipta agar kita lebih giat dan berusaha lagi untuk tidak berada kembali pada posisi itu. Dan yang harus kita lakukan saat penderitaan itu datang adalah, dengan berdoa,usaha,ikhtiar dan tawakal.
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456dDerita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456

Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d
Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan Penderitaan dapat dibagi menjadi dua kategori yakni, Derita lahir dan derita batin,jenis dari penderitaan ini ada yang berat maupun ringan, tapi jenis ini tergantung kepada individu masing masing bagaimana cara memangdangnnya karena belum tentu sesuatu yang dianggap penderitaan oleh seseorang dianggap penderitaan oleh orang lain.,Setiap individu pastilah pernah yang mengalami kebahagian dan penderitaan karena hidup ini seperti roda berputar yang kadangkala kita berada diatas dan kadang kita ada dibawah, Tuhan memberikan kebahagian dan penderitaan pasti memiliki maksud dan tujuan agar kita selalu ingat kepada-NYA . Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang itu karena Tuhan sayang kepada kita, sayang dalam artiaan Tuhan ingin menguji kita sebelum mengangkat kita ke derajat yang lebih tinggi, Tuhan memberikan penderitaan kepada seseorang pastilah dapat diatasi oleh orang tersebut Tuhan tidak pernah memberikan apa yang di luar kuasa umatnya ,setiap penderitaan yang diberikan Tuhan kepada kita pasti Tuhan telah menyediakan kebahagian di Akhirnya tentu saja itu bergantung pada apa yang kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan itu .bagi seseorang yang kuat imannya tentu akan senantiasa mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan baik kebahagiaan maupun penderitaan dalam surat al- insyirah : “Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan” di sini kita harus selalu percaya bahwa Setelah adanya penderitaan - penderitaan yang kita alami pasti ada kemudahan yang akan kita lalui karena Tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Bentuk penderitaan dapat bermacam macam yang perama dapat berupa siksaan, siksaan dapat berupa siksaan fisik maupun siksaan batin , telah banyak diberitakan di media massa saat ini mengenain penyiksaan fisik berupa perampokan , pemerkosaan adapun siksaan yang bersifat psikis seperti kebimbangan ketakutan dan kesepian hal seperti ini pastilah pernah kita hadapi dalam kehidupan kita , kebimbangan muncul ketika seseorang dihadapi dengan situasi ketika ia harus memutuskan sesuatu dan ia tidak dapat memutuskannya, kebimbangan yang terus-menerus akan menjadi penderitaan batin bagi seseorang , Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai untuk mengatasi rasa kesepian ini seseorang harus mencari seseorang untuk memecah rasa sepi dihatinya karena bagaimanapun manusia merupan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala – gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :Tampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung. Tampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut : Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal – hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur – angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan denga apa yang ada dalam masyarakat.Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial, over acting sebagai over compensatie. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah Manusia memang tidak seterusnya selalu mendapatkan kenikmatan dalam hidupnya. Terkadang kehidupan selalu diselingi dengan adanya penderitaan dan itu akan terjadi pada setiap makhluk hidup terutama manusia. Memang penderitaan itu akan berdampak buruk bagi kehidupan, namun sebagai manusia yaang dianugrahi akal pikiran. Sebaiknya harus siap-siap menghadapi hal tesebut. Karena kita tidak tahu akan terjadi kapan penderitaan yang akan dialami kita pada suatu saat nanti. Sebagai peduli terhadap penderitaan orang lain, biasanya ada suatu pihak yang memanfaatkan hal itu sebagai bahan pembuat barita atau sebagai karya seni yang beguna untuk media informasi. Jadi, dengan cara itu akan membuat seseorang yang melihat media informasi akan merasa priharin terhadap penderitaan seseorang dan akan menciptakan saling sikap peduli satu sama lain.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/muhammad.iqbal.94/manusia-dan-penderitaan_55295074f17e61445e8b456d